Illuminati (bentuk plural dari
bahasa Latin illuminatus, "tercerahkan") adalah nama yang diberikan kepada beberapa kelompok, baik yang nyata (historis) maupun fiktif. Secara historis, nama ini merujuk pada
Illuminati Bavaria, sebuah
kelompok rahasia pada
Zaman Pencerahan yang didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 1776.
Gerakan ini didirikan pada tanggal 1 Mei 1776 di
Ingolstadt (
Bavaria Atas) dengan nama
Ordo Illuminati, dengan anggota awalnya sebanyak lima orang,
[1] dan dipelopori oleh
Adam Weishaupt (m. 1830) yang
Yesuit.
[2] Dia adalah profesor
hukum kanon di
Universitas Ingolstadt.
[3] Kelompok ini terdiri dari para
pemikir bebas sebagai perwujudan
Pencerahan dan nampaknya mencontoh
Freemason.
[4] Anggota Illuminati melakukan sumpah rahasia dan berikrar untuk mengabdi kepada atasan mereka. Anggotanya dibagi menjadi tiga kelas, masing-masing dengan beberapa tingkatan, dan banyak cabang Illuminati menarik anggota dari loji Mason yang sudah ada.
Pada awalnya Weishaupt berencana bahwa kelompok itu akan dinamai "Perfectibilists".
[1] Kelompok itu juga disebut Illuminati Bavaria dan ideologinya disebut "Illuminisme". Banyak intelektualis dan politisi progresif terkenal yang menjadi anngotanya, termasuk
Ferdinand dari Brunswick dan diplomat
Xavier von Zwack, yang menjadi orang kedua di organisasi.
[5] Organisasi ini memiliki cabang di banyak negara di
Eropa. Dilaporkan bahwa ada sekitar 2.000 anggota dalam kurun waktu 10 tahun.
[3] Organisasi ini juga menarik kalangan sastrawan semacam
Johann Wolfgang von Goethe dan
Johann Gottfried Herder, serta para duke yang berkuasa di
Gotha and
Weimar.
Pada tahun 1777
Karl Theodor menjadi penguasa Bavaria. Dia adalah seorang pendukung
Despotisme Tercerahkan dan pemerintahannya melarang segala bentuk
kelompok rahasia termasuk Illuminati. Perpecahan dan kepanikan Internal terjadi di dalam Illuminati sebelum akhirnya kelompok ini mengalami pembubaran, yang dipengaruhi oleh
Dekrit Sekular yang dikeluarkan oleh pemerintah Bavaria.
[3] Dekrit pada tanggal 2 Maret 1785 tersebut "nampaknya menjadi pukulan mematikan bagi Illuminati di Bavaria." Weishaupt sendiri membawa kabur dokumen dan korespondensi internal Illuminati, namun kemudian berhasil diambil pada tahun 1786 dan 1787, lalu dipublikasikan oleh pemerintah pada tahun 1787.
[6] Rumah Von Zwack digeledah untuk mencari lebih banyak dokumen mengenai kelompok tersebut.
[5]
[sunting]Illuminati modern
Beberapa kelompok persaudaraan modern mengklaim sebagai "pewaris" Illuminati Bavaria dan telah secara terang-terangan menggunakan nama "Illuminati" dalam pelaksanaan ritus mereka. Beberapa, misalnya banyak kelompok yang menyebut diri mereka sebagai "Ordo Illuminati",
[7][8] menggunakan nama itu secara langsung dalam organsiasi mereka, misalnya
Ordo Templi Orientis, menggunakan nama "Illuminati" sebagai tingkatan inisiasi dalam organisasi mereka.
[sunting]Teori persekongkolan
[sunting]Barruel dan Robison
Antara tahun 1797 dan 1798
Memoirs Illustrating the History of Jacobinism karya
Augustin Barruel dan
Proofs of a Conspiracy karya
John Robison memengemukakan teori bahwa Illuminati terus bertahan dan melaksanakan persekongkolan internasional yang masih berlangsung. Mereka mengklaim bahwa Illuminati merupakan dalang di balik
Revolusi Prancis. Kedua buku itu sangat populer, terus dicetak ulang dan dikutip oleh banyak buku lainnya
[9] (misalnya oleh
Proofs of the Real Existence, and Dangerous Tendency, Of Illuminism karya Pendeta
Seth Payson, diterbitkan pada tahun 1802).
[10] beberapa tanggapan terhadap karya tersebut bersifat kritis, contohnya
On the Influence Attributed to Philosophers, Free-Masons, and to the Illuminati on the Revolution of France karya
Jean-Joseph Mounier.
[rujukan?]
Karya-karya Barruel dan Robison juga memberikan pengaruh di
Amerika Serikat. Di
New England, pendeta
Jedidiah Morse dan beberapa lainnya berkhotbah menentang Illuminati. Khotbah mereka dicetak dan berita tentang itu masuk ke surat kabar. Pada dekade awal tahun 1800-an, masalah tersebut mulai tak lagi mendapat banyak perhatian, meskipun mengalami kebangkitan selama
Gerakan Anti-Mason pada tahun 1820-an dan 1830-an.
[1]
Ketertarikan terhadap Iluminati pada masa sekarang berawal dari diterbitkannya The Illuminatus! Trilogy,
[11] sebuah karya fiksi ilmiah
postmodern yang ceritanya menampilkan Illuminati sebagai penguasa dunia. Para penulis seperti
Mark Dice,
[12] David Icke,
Texe Marrs, Ryan Burke, Jüri Lina dan Morgan Gricar berpendapat bahwa Illuminati Bavaria terus bertahan, bahkan mungkin hingga saat ini. Banyak dari teori tersebut mengemukakan bahwa banyak kejadian di dunia dikendalikan dan dimanipulasi oleh
kelompok rahasia yang menyebut diri mereka sebagai Illuminati.
[13][14] Para penganut
teori persekongkolan mengklaim bahwa banyak orang terkenal yang menjadi anggota Illuminati. Presiden Amerika Serikat sering menjadi sasaran yang umum untuk klaim semacam itu.
[15][16]
[sunting]
Budaya populer
Illuminati sering digambarkan dalam novel-novel terkenal, seperti
Illuminatus! Trilogy oleh
Robert Shea dan
Robert Anton Wilson; juga
Foucault's Pendulum karya
Umberto Eco; serta
Angels and Demons buatan
Dan Brown. Para penulis ini tidak menggunakan sumber-sumber serius yang memberikan informasi historis mengenai Illuminati, dan lebih berdasarkan pada teori konspirasi yang membicarakan mengenai Illuminati, sehingga Illuminati digambarkan sebagai kelompok jahat atau konspirator yang misterius dan kejam atau mereka digambarkan sebagai orang-orang tercerahkan yang berusaha melindungi dunia dari kejahatab. Informasi spekulatif ini seringkali dianggap benar. Pada kenyataannya, baik
Galileo Galilei (1564-1642) ataupun
Bernini (1598-1680) bukanlah anggota Illuminati, seperti diceritakan dalam novel Dan Brown, dan ceritanya mengenai tradisi seratus tahu
druid Kelt, pembunuh gelap, dan Templar, yang berusaha menemukan "umbilicus telluris"